Sabishii

Hari senin tanggal 24 November 2008 aku masuk kerja setelah hampir selama 3 hari aku lari dari tanggung jawabku sebagai seorang pegawai dan seorang pengajar di salah satu perguruan tinggi di Jakarta. Entahlah mungkin aku lebih mengutamakan ego ku sendiri dari pada harus melihat orang-orang yang membutuhkanku. "Cinta dan Komitmen" itu yang selama ini telah membutakan aku terhadap seseorang yang selama setahun ini sangat aku percayai dan aku kagumi. Kelembutannya, kebaikan tutur katanya, kecantikannya mungkin telah menyihirku menjadi orang yang lupa diri siapa diriku sebenarnya. Tapi mengapa semakin aku berjuang dan berdoa untuk dirinya semakin pula aku sakit yang kurasakan, apa sebenarnya semua ini ? Bagiku Doa dan usaha adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupanku, karena itu adalah fitrah manusia untuk bisa merubah semua bentuk kehidupannya, tapi apakah saat ini aku harus percaya itu ? atas semua yang terjadi pada diriku.
"Intan" bukanlah permata yang abadi, dia hanya merupakan hiasan dari keserakahan hati dan rasa marah atas penghianatan cinta (Enotz say's). Mungkin benar kata-kata tersebut dan mungkin pula itu jawaban dari semua doa-doaku selama ini. Intan hanya hadir untuk sementara dan hanya untuk menguji diriku atas semua kesalahan-kesalahan aku di masa lalu. Kesalahan yang sampai saat ini menjadi penyesalan yang takan ada akhirnya. "Hidup memang pilihan". Kesalahan dalam memilih yang akhirnya akan mengakibatkan bencana besar dalam hidupku, terpesona oleh kata-kata, kelembutan, kebaikan dan kecantikan seseorang telah membutakan hatiku hingga aku rela melepas seseorang yang selama 7 tahun menemani aku baik susah maupun senang, seseorang yang selama 7 tahun mengerti aku, mengenal aku dengan baik dan selalu menemani aku disaat aku susah maupun senang. "Aku lebih rela melepas sebuah berlian yang paling berharga dan lebih memilih dan mengejar sebuah mutiara hitam yang ada di dasar laut" . Mungkin kata-kata itu yang paling pas untuk menggambarkan bagaimana aku begitu bodoh dan tolol dalam menjalani kehidupan ini. Begitu bodoh dan tololnya aku kenapa aku bisa tertarik pada seorang bidadari yang berhati tidak baik dari pada aku memilih seorang dewi yang berhati malaikat. Selama ini aku dibutakan oleh itu semua, kini semuanya telah hancur......takan ada harapan lagi karena kini aku takan pernah percaya bahwa harapan itu ada.

posted under |

2 comments:

Anonim mengatakan...

Penyesalan mu itu tidaklah berguna, saya adalah seseorang yang mencintai Dewi yang berhati malaikat itu, karena kamu sampai detik ini saya tidak bisa memilikinya dan membuatnya bahagia, sampai detik ini juga kamu masih tetap egois membuatnya terus menangis dan berkorban.
Saya punya sejuta cinta untuknya tapi dia lebih memilih sejuta luka dan mengorbankan hatinya untuk sebuah penghianatan.
Selama ini saya membiarkan dia bahagia dengan pilihan hatinya itu, berharap dia bisa benar2 bahagia karena keyakinannya akan cinta kamu, tapi saat ini saya menyesal,bila saat itu saya tetap egois dengan terus memaksanya untuk mencintai saya, mungkin saat ini dia bahagia disamping saya.
Kali ini saya tidak akan membiarkan kamu terus meracuninya dengan kebohongan

Tasqiah Julianti mengatakan...

Tuhan tidak pernah menghukum umatnya atas perbuatan yang telah lalu. jangan berfikir kalo apa yang terjadi sekarang merupakan hukuman dari kejadian yang dulu. sekali lagi kita tidak tau jodoh. tapi untuk diambil hikmahnya sangat baik. saran saya, usahakan sekarang jangan terus merenungi yang telah lalu, tetapi berfikirlah ke depan, cari apa yang saat ini bisa diselamatkan dari hidup kita yang tersisa (karena lagi desperate aja), pasti masih banyak.dan sedikit-demi sedikit masalah yang sekarang akan terlupakan. percaya deh, mungkin 5 tahun kedepan, saat kita sudah bertemu dengan orang yang tepat, kita akan berfikir "alangkah bodohnya saya saat itu (yaitu sekarang), tidak mengingat janji Allah yang akan memberikan jodoh yang tepat di saat yang tepat".bukan maksudnya menghakimi, but wake up guys, you have so many potential features to explore. you may be sad, but please don't take it too long. All your friends absolutely need you and you made them sad by looking at you like this...

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda